"Jangan pernah berpikir untuk membuat dan menghasilkan sebuah maha karya yang besar, buatlah terlebih dahulu sebuah karya kecil, sepele, mudah tetapi bermanfaat dengan syarat istiqomah, insyaallah karyamu akan semakin membesar kelak" (by:anak pagi)
Suatu sore di musim panas tepatnya agustus tahun 2000 kutemukan selembar kertas berukuran A4 di atas meja komputer sederhana dengan perangkat PC Dell Pentium 1 dan printer Hp Deskjet 5443 milik sekertariat PPI, di halaman tersebut tertulis Buletin Jumat Sayyidul Ayyam edisi minggu kedua dengan tema "Hikmah dan manfaat Hari Jumat" ditulis oleh Subhan Abdullah Acim, artikel pendek satu halaman itu diawali oleh kutipan satu ayat Alquran surah aljumuah dan diikuti oleh empat paragraf isi dan ditutup oleh kesimpulan wallahua3lam bishowab... dan dipojok kanan bawah tertulis ongkos ganti cetak 5 dirham.
Saat itu saya sangat terkesan, apalagi dengan hanya selembar harganya kok bisa sampai 5 dirham, iseng saya tanya langsung ke pak Subhan waktu itu ketua PPI Maroko, "pak.. ini harganya 5 dirham ya?" jawaban pak subhan waktu itu " harganya lebih mahal dari itu sep, ini syiar dan untuk dakwah, dan sebetulnya kita bagikan gratis, tulisan dibawah itu untuk menandai bahwa kita menerima sumbangan buat penerbitan, dan tetap kita sebarkan list penerimaan sumbangan ke pembaca, ya.. bisa jadi kan yang memberikan sumbangan lebih dari 5 dirham, kan baik untuk kesinambungan penerbitan." "oooo.. gitu yach". ternyata dibalik sebuah kesederhanaan ada cita-cita dan nilai yang luhur, dan tinggi, saya salut.
Hari berganti hari, buletin Sayyidul Ayyam berjalan dengan bergantinya kepengurusan PPI, beragam format layout pun berganti, bahkan sempat mandeg beberapa periode kepengurusan dengan alasan teknis, sampai ketika agustus tahun 2005 saya mendapatkan mandat untuk menukangi Dept. Penerbitan dan TI PPI Maroko periode itu sebagai wadah buletin tersebut dibuat.
Niat awal menerbitkan kembali buletin tersebut tercetus dalam benak saya waktu itu, dan alhamdulillah dengan semangat dakwah (red. amanat pak subhan) dan dengan modal apa adanya saya memulai menerbitkan buletin tersebut satu persatu, formatnya saya kecilkan menjadi format saku, terinsfirasi oleh sebuah buletin jumat mesjid di indonesia, alhamdulillah setahun pertama berlalu Departemen Penerbitan bisa membeli sebuah komputer khusus, tentu dananya dari mukhsinin dan sumbangan pembaca buletin Sayyidul Ayyam waktu itu. (Red. semoga Allah s.w.t membalas semua kebaikan para penyumbang buletin jumat, amie ya rabal alamin).
Tahun kedua berlalu, bundel kumpulan tulisan pun dibuat, tahun ketiga kita mencetak Buku kumpulan artikel buletin, sampai ketika tahun 2008-2009 saya naik pangkat menjadi Ketua PPI Maroko buletin tersebut masih bisa terbit, dan alhamdulillah sudah merambah online di Blog dengan rating pengunjung puluhan ribu, saking sayang terhadap buletin (red. lebay jg..) sampai tertanam ada asa berat sekali saya meninggalkan buletin tersebut diakhir kepengurusan.
hari ini, entah kenapa, saya teringat kembali blog buletin yg saya buat dua tahun yang lalu, ternyata blognya masih bisa di akses walau sudah lama tidak update, dan yang cukup mencenangkan sudah tercatat 94 ribu lebih pengunjungnya, heheh... (mod. berkaca-kaca bangga dan terharu).
Dengan melihat blognya saja saya sudah teringat kembali semua perjalanan hari-hari bersama buletin sayidul ayyam, teringat ngejar-ngejar deadline tulisan, teringat malam jumat begadang editing, paginya ke tempat foto copy, dan siangnya nyambi jadi Muadzin salat jumat demi bisa membagikan buletin ke jamaah, subhanallah, merupakan hari-hari yang penuh makna dalam perjalanan hidup saya, dan semoga hikmahnya sekecil apapun yang bisa kita laksanakan bisa menjadi bekal untuk kemajuan kita dimasa mendatang.
Posted in:
Organisasi
on
22 October 2010
at
at
10:50 AM